Akhlak Terhadap Bermasyarakat


KATA  PENGANTAR

Penulisan makalah yang  bersipat  sederhana  ini, di buat berdasarkan tugas kelompok  yang di berikan  oleh  dosen  pembimbing mata kuliah  Akidah Akhlak yang berjudul Akhlak  Terhadap Bermasyarakat.
Dengan menucapkan syukur Alhamdulillah, kami semua dapat menyusun, menyesuaikan, serta dapat menyelesaikan sebuah makalah yang amat sederhana ini. Di samping itu, kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yan telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan pembuatan sebuah  makalah ini, baik dalam bentuk moril maupun dalam bentuk materi sehinggadapat terlaksana denan baik.
Kami, sangat menyadari sepenuh nya bahwa makalah kami ini memang masih banyak terdapat kekurangan serta amat  jauh dari kata kesempurnaan. Namun, kami semua telah berusaha semaksimal mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Di samping itu, kami sangat  mengharapkan kritik serta saran nya dari semua rekan-rekan demi tercapai nya kesempurnaan yang di harapkan di masa akan datang.

                                                                                                          

                                                                                          Muara bungo, 2 Oktober  2013
                                                                                          Penulis , Yuhazi ( Kel. 3)                                                                                                                                                                                                     





 DAFTAR ISI


KATAPENGANTAR…………………....................................…………………………………………2                                                                                                               
DAFTAR ISI…………………………..………………................………………………………………3
BAB  1. PENDAHULUAN
1,1. Latar belakang………………………………..…................……………………………....….4
1,2. Tujuan penulisan……………………………..……….................……….................................4
BAB  2. PEMBAHASAN
2,1. Bertamu dan Menerima Tamu.....................................................................................................5
2,2. Hubungan Baik dengan Tetangga................................................................................................6
2,3. Hubungan Baik dengan Masyarakat............................................................................................6
2,4. Pergaulan Muda-mudi.................................................................................................................8
2,5. Ukhuwah Islamiyah.....................................................................................................................9

BAB  3. PENUTUP
3,1. Kesimpulan…………………...………………..………………..................…………..…..….11
3,2. Saran…………………………...……………..…………………...............…………..….…11
DAPTAR  PUSTAKA………………………………………………..………................……………...12









BAB  1
PENDAHULUAN


1,1. Latar Belakang

Dalam kehidupan bertetangga, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara kita sebagai umat yang senantiasa bersosialisasi, berinteraksi denganyang lainnya, khususnya umat muslim, sudah sepantasnya kita menmpilkanakhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat beliauyang diridloi oleh Allah swt. Berperilaku/berakhlak mulia di dalam bertetanggasangat perlu untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sesamaumat yang seakidah kita perlu menjaga keharmonisan persaudaraan yangdidasarkan atas kesamaan di dalam berkeyakinan. Islam mengajarkan agar kitaselalu menampilkan kemuliaan akhlak dalam tetangga. Di samping itu kita jugaharus menampilkan akhlak yang mulia di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1,2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara Bertamu dan Menerima Tamu ?
2. Bagaimana cara Hubungan Baik dengan Tetangga ?
3. Bagaimana cara Hubungan Baik dengan Masyarakat ?
4. Bagaimana cara Pergaulan Muda-mudi ?
5. Bagaimana cara Ukhuwah Islamiyah ?
1,3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Bertamu dan Menerima Tamu
2. Untuk mengetahui Hubungan Baik dengan Tetangga
3. Untuk mengetahui Hubungan Baik dengan Masyarakat
4. Untuk mengetahui Pergaulan Muda-mudi
5. Untuk mengetahui Ukhuwah Islamiyah


BAB 2
PEMBAHASAN


2,1. Bertamu dan Menerima Tamu
Islam memberikan tuntunan bagaimana sebaiknya kegiatan bertamu dan bagaimana menerima tamu.
Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang, hendaklah yang bertamu terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan salam kepada penghuni rumah.Sebagaimana dijelaskan allah dalam firmanya :



“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu (selalu) ingat”(QS. Surat an-nur: 27).
 Adab meminta izin :
a.Memberi salam kemudian meminta izin
b.Memberi tahu nama, sifat, dan kedudukan
c.Meminta izin tiga kali
d.Jangan mengetuk pintu dengan keras.
Menjauh dari pintu ketika meminta izin. Jika tuan rumah memerintahkan pulang, maka pulanglah.
Menerima Tamu
jika tamu datang dari tempat jauh dan ingin menginap, tuan rumah wajib  menerima dan menjamunya maksimal tiga hari tiga malam menurut rasul saw menjamu tamu lebih dari tiga hari nilanya sedekah.




2,2. Hubungan Baik dengan Tetangga
Rasulullah saw mengatakan, bahwa tetangga yang baik adalah salah satudari tiga hal yang mebahagiakan hidup.“ Diantara yang membuat bahagia seorang muslim adalah tetangga yang baik, rumah yang lapang dan kendaraan yang nyaman” (HR. Hakim).
Pentingnya hubungan baik dengan tetangga Berkali-kali malaikat jibril memesankan kepada nabi muhammad sawuntuk berbuat baik kepada tetangga. Sampai-sampai beliau mengira tetanggaakan mendapatkan warisan. Beliau bersabda yang artinya :


“ Selalu jibril memesankan kepada ku (untuk berbuat baik) dengan tetangga, sampai aku menduga bahwa tetangga akan menerima warisan” (HR.Mutafaq Alih)
Bentuk-bentuk hubungan baik dengan tetangga Minimal hubungan baik dengan tetangga diwujudkan dalam bentuk tidak mengganggu atau menyusahkan mereka. Rasulullah pernah berpesan kepada abuDzar:“ Jika engkau memasak gulai, perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetangga-tetanggamu, dan berilah mereka sepantasnya” (HR.Muslim).

2,3. Hubungan Baik dengan Masyarakat
Adab Bergaul Dalam Masyarakat :
1.      Adab bergaul dengan yang lebih tuaIsalm mengajarkan bahwa setelah kita menghormati atau menggaulikedua orang tua dengan penuh kesayangan dan mendo’akannya. Kitapun dianjurkan untuk bergaul dengan orang-orang tua lainnya dengan penuh hormatdan sopan santun. Karena bagaimanapun mereka adalah merupakan generasi pendahulu kita, yang mewariskan kebudayaan kepada kita sehingga kita dapatmenikmati hasil perjuangan mereka. Dalam hal ini Nabi saw bersabda :
"Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang islam yang telah putih rambutny (tua). (HR. Abu Daud)".

2.      Adab bergaul dengan orang yang sebaya Pergaulan dengan orang yang sebaya adalah amat penting, karena dalam mengarungi kehidupan di dunia ini kita tidak luput dari kesulitan. Dan dalam mengatasi kesulitan itu akan lebih cepat tersatasi apabila kita banyak mendapatkan pertolongan orang-orang yang sebaya dengan kita, karena sama-sama merasakan nasip yang seimbang berdasarkan keseimbangan pengalaman, pengetahuan, usia dan lain sebagainya. Manusia itu tidak akan dapat dengan sempurna tanpa ada pertolongan orang lain. Firman Allah SWT :
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikaan bersifat lemah". (QS. An Nisa’ : 28).
3.      Adab bergaul dengan yang lebih muda Kita senantiasa dianjurkan untuk bersikap merendah, yakni bersifat sopan santun terhadap sesama orang mukmin, termasuk terhadap orang-orang yang lebih muda dari pada kita.
Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman :




"Dan merendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS Al  Hijr: 88)".

4.       Adab bergaul dengan orang yang berbeda agama Terhadap orang yang berbeda agama pun kita dianjurkan untuk bergaul dengan baik karena pada dasarnya mereka pun sama-sama manusia yang tidak  berbeda dengan kita, asal kejadian mereka sama dengan kita. Yang membedakanantara kita dengan orang-orang yang berlainan agama adalah ketaqwaannya .  
Firman Allah SWT :

"Hai manusia sesunguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesunguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal".
5.  Adab berpakaian Pakaian itu dikategorikan kedalam dua fungsi yaitu :
1. Pakaian berfungsi sebagai penutup aurat.
2. Sebagai perhiasan memperindah jasmani manusia.
Firman Allah SWT :



"Hai anak adam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaianuntuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian taqwa yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat". (QS. Al A’raf : 26)
Dalam  hal  adab berpakaian bagi wanita telah dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min : “Hendaklah mereka menggunakan jilbabnya keseluruh tubuh yang demilian itu supaya mereka mudah untuk dikenali, dan dengan itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun dan MahaPenyayang.
6. Adab Memandang Dalam  masalah.
Adab memandang dalam Alquran di jelaskan sebagai berikut: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah kebaikan bagi mereka. Dan Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.
7.  Adab Berbicara.
Sebagai seorang mukmin hendaknya senantiasa membicarakan hal-haldan masalah-masalah yang membawa kemaslahatan hidup. Cara kita berbicara juga dengan cara yang benar artinya menggunakan sopan santun berbicara sertatidak boleh berbicara dihadapan lawan dengan cara ngotot.
8.  Adab Makan dan Minum Adab dalam makan antara lain :
a. Bila hendak makan membaca Basmalah.
b. Tidak boleh makan dengan tangn kiri.
c. Tidak boleh makan minum sambil berdiri.
d. Tidak boleh mencela makanan.
e. Tidak boleh menghembus minuman.

2,4. Pergaulan Muda-mudi.
Dalam surat al-hujurat ayat 13 dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal.
Kewajiban sosial sesama muslim.
Adapun kewajiban-kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya :
a. Menjawab salam
b. Mengunjungi orang sakit.
c. Mengiringi jenazahnya
d. Memenuhi undangannya
e. Menjawab ketika orang bersin
f. Memberi pertolongan ketika dimintai pertolongan
Toleransi Agama Islam mengajarkan kkepada kita untuk bertoleransi, yaitu menghormati keyakinan umat lain tanpa memaksa (QS. Al-Baqarah : 256), kalau berdialog dengan mereka hendaklah dengan cara yang baik (QS. Al-Ankabut : 46) tidak  boleh menghina agama dan keyakinan mereka.

Mengucapkan dan menjawab salam
9. .Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu (QS. An-Nisa’ : 86 / bertamu (QS. An-Nur : 27))
10. Salam yang diucapkan minimal adalah “assalamu’alaikum”
11. Mengucapkan salam hukumnya sunnah, tetapi menjawabnya wajib
12. Bila bertamu, yang mengucapkan salam terlebih dahulu adalah yang bertamu(QS. An-Nur : 27)
13. Salam tidak diucapakan hanya saat saling bertemu, tapi tatkala mau berpisah juga
14. Jika dalam rombongan, baik yang mengucapkan dan maupun yang menjawab salam boleh hanya salah seorang dari anggota rombongan tersebut
15. Rasulullah saw melarang mengucapkan atau menjawab salam ahlul kitab.
16. Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan begitu pula sebaliknya.
Berjabatan tangan  
rasulullah bersabda :
“ sungguh, jika kepala seorang di antara kamu ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya : (HR. Tabrani dan baihaqi)
Dari hadits tersebut seorang pria tidak boleh berjabat tangna dengan seorang wanita yang bukan istri dan bukan mahramnya, begitu pula sebaliknya.Salah satu hikamah larangan tersebut adalah sebagai tindakan preventif dari perbuatan yang lebih besar dosanya, yaitu perzinahan.
Khalwah Khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak ada hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga dan larangan berkhalwah adalah tindakan pencegahan supaya tidak terjatuh ke lembah dosa yang lebih dalam lagi.


2,5. Ukhuwah Islamiyah.
Ukhuwah islamiyah adalah sebuah istilah yang menunjukkan persaudaraan antara sesama muslim di seluruh dunia tanpa adanya perbedaan. Pesaudaraan seiman ini ditegaskan dalam surah Al-Hujurat ayat 10 :“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara, oleh karenaitu damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada allah agar kamu mendapat rahmat “
Menegakkan dan Membina Ukhuwah Islamiyah Empat tiang penyangga ukhuwah islamiyah yaitu :
1.Ta’aruf
2.Tafahum
3.Ta’awun
4.Takaful
Memelihara Ukhuwah IslamiyahAda enam sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah untuk memelihara ukhuwah islamiyah :
1.Memperolok-olokkan orang lain
2.Mencaci orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan
3.Memanggil orang lain dengan gelar-gelar yang tidak disukai
4.Berburukl sangka
5.Mencari-cari kesalahan orang lain
6.Bergunjing








BAB 3
PENUTUP


3,1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan pada halaman sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya adalah, senantiasa memperhatikantatacara dan sopan santun kita di dalam bertamu ke rumah tetangga, baik yang jauh maupun yang dekat, begitu juga ketika ada tetangga yang bertamu ke tempat kita, kita harus menyambutnya dengan suka cita, terlebih tamu itu dating daritempat yang jauh, kemudian kita harus menjaga hubungan baik dengan mereka.Selain menjaga hubungan baik dengan tetangga kita juga harus menjaga hubungan baik kita di dalam bermasyarakat dengan memperhatikan etika/tatacara kita bergaul di lingkungan masyarakat, seperti adab bergaul dengan yang lebih tua, adab bergaul dengan yang sebaya, adab bergaul dengan yang lebih muda, adab bergaul dengan yang beda agama dan sebagainya. 
Memperhatikan kewajiban kita terhadap muslim lainnya, dan selalu menjaga ukhuwa islamiyah dengan selalu memacu dan memupuk tali silaturrahim antar sesama muslim.

3,2. Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, tak luput pula kami ucapkan ribuan terima kasih pada semua rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah  ini. Di samping itu, masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan,  tetapi  kami semua telah berusaha semaksimal munkin dalam pembutan makalah yang amat sederhana ini. Maka, dari pada itu . kami semua sangat berharap kepada semua rekan-rekan untuk memberi kritik atau sarannya, sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa menjadi yan lebih baik, seperti yang kita harapkan.
Tiada kata yan dapat kami ucapkan, selain rasa terima kasih atas semua motivasi  dari rekan-rekan sekalian.
  Muara bungo,     Oktober  2013
                                                                                     Wassalam, Yuhazi (Kel. 3)


DAFTAR PUSTAKA


Ulwan, Abdullah Nashih.1981. Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam .Semarang:
Asy-Syifa’Sinaga, Hasanudin dan Zaharuddin. 2004.
 Pengantar Studi Akhlak .Jakrta : PT. Raja Grafindo



This entry was posted in

Leave a Reply